Minggu, 17 Agustus 2014

Kriteria dan Langkah-langkah Menyusun Kerangka Teks Anekdot

Kriteria Teks Anekdot
1. Lucu dan menarik
2. Mengensankan dan mengandung makna
3. tokohnya orang penting atau terkenal
4. Kejadian nyata atau yang pernah terjadi, baik pada masa lampau maupun masa kini
(Yustinah, 2014:3)

Langkah-langkah Menyusun Kerangka Teks Anekdot
1.      Merencanakan Topik yang matang dan menemukan topik yang diinginkan.
2.      Merencanakan riset atau penelitian untuk mendukung ide.
3.     Melakukan inovasi. Inovasi di sini berarti menemukan gaya yang mempunyai ciri khusus dibandingkan dengan tulisan yang sudah ada.
4.   Menulis cerita dengan matriks. Matriks merupakan kerangka yang dikembangkan dengan model          tertentu berdasarkan kebutuhan. Seperti: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
     (Yustinah, 2014:15)

Selasa, 12 Agustus 2014

ANEKDOT
(Definisi, Struktur Isi, dan Kaidah Bahasa)


A. Definisi Anekdot
a.       Teks anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya.
b.      Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasai.
         
B. Struktur Anekdot
a.  Abtraksi adalah bagian awal peragraf yang berfungsi memberi gambaran isi teks. Biasanya menunjukan hal unik yang akan ada dalam teks.
b.  Orientasi adalah bagian yang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
c.     Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada penulis atau orang yang diceritakan
d.   Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah di bagian krisis tadi.
e.    Koda merupakan begian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan member simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.

  C. Kaidah Teks Anekdot
a.       Menggunakan waktu lampau
Cerita-cerita dalam anekdot biasanya dimulai dengan kata kemarin, sejak dulu, sebermula, konon, suatu hari, dan sejenisnya.
Contoh dalam kalimat berikut ini:
Pada suatu hari, Onyod si tukang becak berniat membeli makan siangya selepas mengayuh becaknya selama setengah hari. Tibalah ia di sebuah makan sederhana milik Odah.
b.      Menggunakan pertanyaan retorik
Anekdot dibuat dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
Contoh-contoh pertanyaan retorik:
1)      Mengapa jadi begini?
2)      Bukankah demikian?
3)      Menangiskah ia?
c.       Menggunakan konjungsi atau kata sambung
Konjungsi atau kata sambung digunakan untuk menghubungkan kata-kata, frasa-frasa, kalimat-kalimat, kata dan frasa, frasa dan kalimat, atau kalimat dan paragraf.
Contoh dalam kalimat berikut:
Dengan menahan kesal karena dihardik si mbak Pemilik Rumah Makan, akhirnya Onyod si Tukang Becak makan dengan hanya dilengkapi kerupuk, sedikit sambal, dan sepiring nasi. Keesokan harinya ketika Onyod sedang mengayuh becaknya, dari kejauhan ada yang memanggilnya. Teryata yang memanggilnya Odah si Pemilik Rumah Makan.
d.      Menggunakan kata kerja
Anekdot disusun dengan menggunakan verba atau kata kerja . hal ini dimaksudkan agar aktivitas atau kegiatan terlihat dengan jelas.
Contoh dalam kalimat berikut:
Odah            : “Mas Onyod, antar saya ke rumah makan ya? Tiga ribu ya?”
Onyod          : “Tiga ribu? Y sudah, naik deh, Mbak!”
e.       Menggunakan kalimat perintah
Anekdot dibuat dengan menggunakan kalimat perintah untuk memudahkan pemahaman strukturnya.
Contoh dalam kalimat berikut:
Odah        : “Mas Onyod! Hati-hati, jangan kebut-kebutan, ah! Sering-sering direm, Mas! Aku takut nih si Mas ngebut-ngebut banget!”

Daftar Pustaka:
1.      Buku teks Bahasa Indonesia SMA/MAK. Ekspresi Diri dan Akademik 2013.
                        Jakarta: Kemendikbud.
2.   Yustinah. 2014. Produktif Berbahasa Indonesia. Kudus: Erlangga.