Jumat, 07 Juni 2013

Kritik dan Esai Sastra Perempuan Nakal Si Santi


 
Nama                           : Rachmat Utomo
Nim                             : 095200138
Kelas/Angkatan          : E/2009
Mata Kuliah                : Kritik dan Esai Sastra
Dosen                          : DR. M. Shoim Anwar, M.Pd.

Perempuan Nakal Si Santi

Kritik
Cerpen merupakan simbol sebagain tiruan alam yang tercipta dalam benak imaji setiap manusia. Seperti dalam antologi cerpen Asap Rokok di Jilbab Santi karya Soim Anwar. Judul utama diambil, dari salah satu judul antologi cerpen, yaitu Asap Rokok di Jilbab Santi. Diambilnya judul tersebut, karena di didalamnya terdapat karakter tokoh Santi yang tersesat dalam mencari arah hidup. Bahkan karakter seperti Tandijaya, teman-teman Santi, Ibu dan Ayah Santi, memperkuat hadirnya tokoh Santi dalam menuntun jalan cerita.
Sebenarnya Santi diceritakan dalam cerpen, yaitu mencari jati diri. Ia seakan-akan melarikan diri dari realitas yang ada, dengan menyepelakan hal-hal sekitar. Santi seolah-olah mencari arti hidup, dengan bergaul dengan Juli, Wawan, Agus, dan Beni, sesekali mencari cinta dengan suami orang yaitu Tandijaya.
Tokoh-tokoh yang hadir dalam judul cerpen Asap Rokok di Jilbab Santi, sengaja dihadirkan dan benar-benar dipilih oleh penyair berdasarkan realitas yang ada. Karakter-karakter di dalamnya sangatlah tidak asing di lingkungan sekitar kita, bahkan secara sosial kita anggap aneh karena pikiran dan tingkah lakunya yang tidak seperti biasanya. Santi seorang perempuan sering merokok, bahkan kedua orangtuanya pun mengetahuinya. Ia menghiraukan untuk berhenti merokok, bahkan ketika sebelum dan sesudah operasinya pun, ia tetap merokok.

Esai
Santi ketika itu dirawat di rumah sakit saat tahun baru, hanya ditemani suster yang lalu-lalang untuk sekadar merawatnya. Tiba-tiba santi merintih untuk meminta sebatang rokok. Serperti dalam kutipan “diambilnya sebatang rokok yang pangkalnya sudah keropos. Pangkal rokok itu didekatkan ke bibir Santi.”
Santi bergurau dengan teman sebaya
Mengingat masa lalunya ketika menjadi mahasiswa, Santi merupakan gadis yang dapat dikatakan nakal. Seorang perempuan yang sering bolos kuliah, hal inilah yang menyebakan Santi tidak dapat menyelesaikan kuliah di tahun seharusnya ia lulus. Apalagi Santi merupakan perempuan perokok berat. Hal inilah yang menyebakan semakin buruk citra Santi dilingkungaya, tetapi karena Santi dapat akbrab dengan temanya ia pun dapat diterima disekitarnya, dengan gurauan dan cerita kecil lucunya yang dapat membinggungan dan tertawa temanya.
Santi mencari cinta Tandijaya
Tandijaya merupakan pegawai beacukai, ia berkenalan dengan Santi di sebuah tempat dengan kondisi lingkungan yang tak lazim. Santi diceritakan perempuan nakal yang bermain dengan Tandijaya. Seperti dalam kutipan:
“Seperti biasanya, taksi sudah siap di depan hotel. Santi tetap ingin pulang sendiri. Tandijaya membuka tas di ketiak Santi. Dia memasukkanya sejumlah uang ke dalamnya.”
Santi dengan rokok terkahir
Penyakit Santi sudah mulai menjadi-jadi, dimulailah operasi dengan didampingi Ibu dan Ayahnya. Tragedi muncul ketika proses dilakuknya operasi. Datang perempuan gemuk, mencari Sinta. Ia ingin melabrak Sinta, namun bertemu dengan Ayah dan Ibu Sinta. Bertengkarlah mereka di ruang tunggu. Seperti dalam kutipan:
“Dua perempuan itu lantas aling mencakar. Sanggul perempuan gemuk dijambak oleh Nyonya Dahuri hingga lepas mengelinding ke lantai.”
Setelah kejadian tersebut, Santi mulai sadarkan diri dengan sebuah kain menutupi kepalanya. Lalu ia meminta sebatang rokok untuk terakhir kalinya, lalu dilihanya seorang suster sebuah asap mengepul di jilbab Santi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar