Jumat, 07 Juni 2013

TINDAK TUTUR PADA ACARA SCTV FILM TELEVISI UTAMA


TINDAK TUTUR PADA ACARA SCTV FILM TINDAK_TUTUR_PADA_ACARA_SCTV FI_M_TELEVISI_UTAMA .HTMLTELEVISI UTAMA
Rachmat Utomo
Sri Budi Astuti

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
utomorachmat230@gmail.com

ABSTRAK

Dialog pada acara SCTV film televisi utama merupakan salah satu dialog yang tanyang di SCTV dengan judul yang beragam, cerita menarik, dengan peminat pengemar yang cukup banyak. Hal ini menginspirasi untuk dilakukan penelitian tentang bahasa yaitu tindak tutur dalam dialog film televisi di SCTV. Kemenarikan penelitian dialog film televisi di SCTV adalah penggunaan bahasa yang memiliki makna tertentu, konteks yang ditawarkan dalam dialog, dan dalam tindak tutur masing-masing memiliki maksud dan tujuan yang berbeda ketika bertutur. Rumusan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tindak tutur yang digunakan dalam film televisi di SCTV? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklaratif dalam ftv Proposal Cinta Clara di SCTV.
Pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan deskriptif kualitatif sebagai pendekatan metodologis. Dalam penelitian ini, data berupa tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklaratif. Sedangkan sumber data diperoleh dari dialog film televisi di SCTV Agustus 2012. Pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik rekam, sehingga selama empat belas hari dalam pengumpulan data ditemukan judul film televisi Proposal Cinta Clara yang dalam penggunaan dialog   ditemukan tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.
Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, hasil analisis data menunjukkan tindak tutur yang sering ditemukan dalam film televisi Proposal Cinta Clara di SCTV, yaitu tindak tutur jenis asertif dengan fungsi menyatakan dan melaporkan. Serta ditemukan tindak tutur jenis direktif dengan fungsi memerintah, tindak tutur komisif dengan fungsi menjanjikan, dan tindak tutur ekspresif dengan fungsi memberi maaf dan memuji. Sedangkan terdapat fungsi tindak tutur yang tidak ditemui dalam dialog film televisi Proposal Cinta Clara di SCTV yaitu mengusulkan, membual, menuntut, menawarkan, berkaul, mengucapkan belangsungkawa, membabtis, memecat, memberi nama, mengucilkan dan mengangkat pegawai.

Kata kunci : Tindak Tutur dan Dialog Film Televisi

ABSTRACT

Dialogue on major television show SCTV movie is one impressions dialogue on SCTV with titles as diverse, interesting story, with considerable interest the fans. It is inspired to do research on the language of the speech acts in the television movie dialogue on SCTV. Interest research on SCTV television movie dialogue is the use of language that has a specific meaning, which is offered in the context of the dialogue, and the speech acts each have different goals and objectives when recalled. The formulation of this study were (1) how speech acts are used in the Television Movie on SCTV? This study aimed to describe the speech act assertive, directive, commissive, expressive, and declarative in television movie Proposal Love Clara on SCTV.
The approach, which is a qualitative descriptive approach as a methodological approach. In this study, the data in the form of speech act assertive, directive, commissive, expressive, and declarative. While the source of the data obtained from SCTV television movie dialogue in August 2012. Data collection methods refer to the techniques used to record, so for fourteen days in data collection found television movie Proposal Love Clara found that the use of dialogue speech act assertive, directive, commissive, expressive, and declarative.
Based on the analysis of the data in this study, the results of the analysis of the data shows that speech acts are often found in the television movie Proposal Love Clara on SCTV, which kind of speech act assertively declare and report functions. As well as the type of directive speech acts are found to govern the function, the function of speech act commissive promise, and expressive speech act functions forgiveness and praise. While there is the function of speech act that does not exist in the television movie dialogue Proposal Love Clara, SCTV is proposed, boasting, demand, offer, vow, saying condolences, baptize, dischaged, to name, to isolate and make a hiring decision.

Key Word : Speech Acts and Dialogue Television Movie




PENDAHULUAN

        Bahasa erat kaitanya dengan manusia, sehingga bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat komunikasi. Dari ungkapan tersebut, Chaer (200:32) berpendapat, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi. Berdasarkan pendapat di atas, bahasa adalah sistem lambang bunyi, maka perwujudan bahasa berupa tulisan dan lisan. Berupa tulisan bahasa berwujud lambang tulisan, seperti yang terdapat pada buku, skripsi, spanduk, Alquran, dan sebagainya. Bahasa lisan diwujudkan dalam bentuk bunyi atau tuturan, seperti percakapan antara penjual dan pembeli, mengajar,  acara berita, sinetron, ftv (film televisi), dan sebagainya.
        Di antara wujud bahasa tulisan dan lisan, penulis dalam penelitian ini, menitik beratkan pada bahasa lisan dalam media elektronika. Media elektronika adalah media massa yang digunakan dalam komunikasi secara lisan dan gambar. Media elektronik dapat berupa radio, televisi, telepon dan sebagainya. Di antara jenis media eletronika, media televisi adalah media yang digemari masyarakat.
        Seperti pada stasiun televisi Trans TV, SCTV (Surya Citra Televisi), RCTI (Rajawali Citra Televisi), Indosiar, TVRI (Televisi Republik Indonesia), Global TV, dan sebagainya yang lebih dominan menayangkan acara hiburan. Acara hiburan tersebut berupa talk show, sinetron, ftv (film televisi), dan sebagainya. Di antara acara tersebut, ftv (film televisi) adalah acara yang digemari oleh masyarakat.
        Dari sekian stasiun televisi yang menayangkan acara ftv (film televisi), stasiun SCTV sangat diminati oleh peneliti ataupun kalangan remaja. Hal itu dikarenakan, stasiun SCTV acara yang disajikan lebih dominan kesinetron dan ftv (film televisi) dibandingan acara lainya. Menitik beratkan pada alasan tersebut, stasiun yang dipilih dalam pemilihan data judul ftv (film televisi) adalah stasiun SCTV.
        Acara SCTV Film Televisi Utama  adalah   program acara unggulanyang  menayangkan film-film Indonesia lepas khas SCTV. Film-film tersebut  ditujukan guna untuk menghibur pemirsa di rumah. Film televisi tersebut disajikan dengan durasi lebih kurang 120-180 menit.
Dalam dialog film televisi bahasa yang digunakan pada tindak tutur, sangat menarik untuk diteliti. Sebagai tindak tutur dalam kalimat berikut:
Di luar dingin. Yule (2009:96).
Berdasarkan contoh kalimat di atas, merupakan tindak tutur direktif yang berfungsi memerintah. Dari kalimat tersebut, terdapat kemenarikan dalam tindak tersebut, yaitu dituturkan dengan tindak tidak langsung yang bertujuan memerintah lawan tutur agar menutup pintu atau membicarakan tentang cuaca saat konteks tersebut. Suatu kenyataan bahwa dalam tindak tutur memiliki maksud dan tujuan yang berbeda ketika dituturkan.
        Berdasarkan uraian di atas, bahwa suatu tuturan memiliki makna tersendiri ketika bertutur, namun suatu tuturan juga memiliki maksud atau tujuan tertentu dalam bertutur. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, analisis tindak tutur sangat menarik untuk diteliti.

METODE

        Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Artinya penelitian yang mengungkapkan tuturan yang diteliti berdasarkan fakta, sehingga data yang terkumpul bukan dalam bentuk angka melainkan kalimat yang terdapat dalam suatu tuturan.Dalam hal ini, mendeskripsikan dialog film televisi dalam penggunaan tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.
Data dalam penelitianberupa tindak tutur asertif, deklaratif, direktif, komisif, dan ekspresif. Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 1991:102). Sumber data penelitian diperoleh dari tuturan dialog pada film televisi di SCTV Agustus 2012. Progam acara film televisi tersebut akan diteliti selama empat belas hari dengan keseluruhan judul film televisi diperkirakan 42 judul. Program tersebut dimulai setiap hari pukul 10.00-12.00, 12.30-14.30, dan 23.30-00.30 WIB. Teknik pengumpulan data digunakan metode simak dengan dibantu teknik rekam.

PEMBAHASAN

Tuturan pada FTV A44-45 yaitu berfungsi menyatakan dengan memberitahukan informasi tentang rencana pernikahan Clara dan Davian saat rapat dilaksanakan. Dalam tutur Clara menggunakan kalimat deklaratif untuk menyampikan informasi yang lengkap kepada Direktur. Terlihat pada tuturan Clara yang menjelaskan tentang rencana pernikahannya dengan Davian kepada Direktur dan staf lainya. Sebagai dialog berikut ini:
(Davian tergesa-gesa menuju ke ruang rapat yang dihadiri oleh Direktur utama, staf  dan Clara.)
          Davian       : Hah, ruang meeting. Selamat siang, maaf saya terlambat.
Clara          : E…ehm, baju kamu sedikit ngak papa, e…. mungkin sudah waktunya saya mengumumkan sesuatu. Saya dan Davian, saya umumkan berita gembira ini, mungkin ini waktunya tidak pas karena ada meeting. Tapi saya rasa tidak ada moment lain, mungkin tadi Davian berlutut di ruangan saya. Tadi pagi Davian melamar saya untuk menjadi istrinya. Kamikan hanya manusia biasa, saling jatuh cinta dan akan mulangsungkan pernikahan dan saya tidak mau menyimpan berita gembira ini untuk saya sendiri. Jadi saya mau berbagi.
FTV A44-45
Data tuturan yang berfungsi mengusulkan dan membual dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara tidak ditemukan. Sedangkan Pada data FTV A05 merupakan fungsi asertif dengan tujuan mengeluh. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Aduh, mati deh gue.  Aduh, sayang mengapa kamu pakai mogok segala sih…!” Hal itu dibuktikan dengan Davian bertutur dengan monolog dengan menggunakan kata aduh dan menujukkan kekesalanya kepada sebuah mobil yang mogok. Sebagai dialog berikut ini:
(Di tengah perjalanan menuju kantor, mobil Davian mogok.)
Davian       : Aduh, mati deh gue.  Aduh, sayang mengapa kamu pakai mogok segala sih…!
                                                                        FTV A05

Data FTV A141-147 di bawah ini, fungsi tuturan tersebut adalah mengatakan sesuatu yaitu mengemukakan pendapat. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Emang gak ada taksi, naik-naik apa kek. Duh, rumah lo masih jauh gak sih?”Tindak tutur tersebut menggunakan kalimat perintah. Pada tutur Clara merupakan bentuk dari mengemukakan pendapat, yang menginginkan Clara naik taksi atau kendaraan lain kepada Davian. Sebagai dialog berikut ini:
(Sesampainya di Desa Batu Riti Bali, Clara dan Davian turun dari bus dan jalan kaki hingga sampai ke rumah keluarga Davian.)
                Davian   : Jalan kaki.
                Clara      : Hah, panas-panas gini.
Davian       : Udah deket kok!
Clara          : Emang gak ada taksi, naik-naik apa kek. Duh, rumah lo masih jauh gak sih?
Davian       : Dah deket tu di sana.
Clara          : Kita bisa naik kendaraan, kaki aku sudah capek.
Davian       : Ada kerbau, mau naik kerbau?
FTV A141-147

Dialog FTV A04-07 di bawah ini, diperlihatkan tindak tutur jenis tindak asertif yang berfungsi melaporkan. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Suit..suitt… perhatian-perhatian sebentar lagi Ibu Clara segera akan tiba di sini.”Tutur PK (pegawai kantor) bertujuan mengatakan sesuatu dengan maksud memberitahu bahwa Ibu Clara sudah datang kepada pegawai lainya. Sedangkan pada Natali memberitahukan pada Clara, bahwa persiapan rapat sudah selesai. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Sudah Bu, semua file sudah saya taruh di meja Ibu.” Sebagai dialog berikut ini:
(Di kantor seorang pegawai melihat Ibu Clara sedang dalam menuju ke ruang kantornya.)
PK 1     :Suit..suitt… perhatian-perhatian sebentar lagi Ibu Klara segera akan tiba di sini.
Davian : (Di tengah perjalanan mobil Davian mogok).                 Aduh, mati deh gue. Aduh, sayang mengapa kamu pakai mogok segala sih…!
Clara    : Ehmm… Natali ruang rapatnya sudah disiapkan?
Natali   : Sudah Bu, semua file sudah saya taruh di meja Ibu.
FTV A04-07

Data FTV A225-227 di bawah ini, merupakan jenis tindak tutur direktif yang berfungsi memesan, yaitu menginginkan seuatu tindakan dari tuturanya. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Ibu hanya ingin keluarga kita bahagia Ji. Jangan sampai karena keegoisan kita sebagai orang tua, malah anak kita semakin jauh dengan kita.”Dalam penggalan kutipan tersebut, Ibu Davian berpesan kepada Aji mengenai anaknya, bahwa jangan sampai karena keegoisan kedua orang tua Davian, Davian semakin jauh dari kehidupan keluarga. Sebagai dialog berikut ini:
(Di samping itu Ibu dan Aji masih berdebat dan tak sengaja Clara mendengar pembicaraan itu.)
Aji         : Aji tidak bermaksud membuat Davian pergi, malah Aji itu pingin sekali Davian itu ada di antara kita Bu. Mangkanya Aji berbuat begitu.
Ibu        : Ibu hanya ingin keluarga kita bahagia Ji. Jangan sampai karena keegoisan kita sebagai orang tua, malah anak kita semakin jauh dengan kita.
Aji         : Maafkan Ajinya Bu? Aji terlalu memaksakan kehendak, anggap aja Aji sedang bercandanya, he…he….
FTV A225-227
Tindak tutur pada FTV A08-09 merupakan jenis tindak tutur memerintah yang disampaikan oleh penutur dengan menggunakan tanda seru. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Panggil offisnya!”Dalam tutur Clara bertujuan menyuruh Natali untuk memanggil offisgril. Sebagai tindakan Clara, Natali mematuhi perintahnya untuk memanggil offigril. Sebagai dialog berikut ini:
(Ketika Clara memegang ganggang pintu yang kurang bersih, meminta Natali untuk memanggil OG (Off Grils)
Clara    : Panggil offisnya!
Natali   : Neng, Neng, Neng! (Neneng bergegas menuju ke Ibu Clara.)
FTV A08-09

Tuturan FTV A25-28 di bawah ini, merupakan tindak tutur direktif, yang maksud tindak tuturanya memiliki efek tindakan. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Ibu, ampuni saya jangan pecat saya! Saya masih ada tanggungan keluarga. Saya cuma anak satu-satunya, nanti saya gak bekerja keluarga saya makan apa Buk. Ampun Bu!” Jenis tindak tutur memohon yang disampaikan Davian adalah untuk menimbulkan perhatian kepada Clara. Pada kutipan tersebut tuturan Davian, memohon dengan menggunakan kata ampun agar menimbulkan efek perhatian kepada Clara. Sebagai dialog berikut ini:
(Setibanya di kantor, Davian mengendap-endap masuk ke dalam kantor, namun pada akhirnya Clara mengetahuinya dan menyuruh untuk ke ruangnya.)
Clara          : Siapa suruh kamu duduk. Kamu terlambat lagi, ini sudah ke lima kalinya kan dan saya yakin semua laporkan keuangan kamu bulan lalu belum selesaikan.
Davian       : Ibu, ampuni saya jangan pecat saya! Saya masih ada tanggungan keluarga. Saya cuma anak satu-satunya, nanti saya gak bekerja keluarga saya makan apa Buk. Ampun Bu!
Natali         : Rapat sudah siap, para direktur sudah datang.
Clara          : Oke. Saya kesana sekarang. E… permasalahan kita belum selesai dilanjutkan setelah rapat.
FTV A25-28

Data tuturan yang berfungsi menuntut dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara tidak ditemukan. Sedangkan terdapat tindak tutur member nasihat, yaitu pada tuturan FTV A10-12 di bawah ini, merupakan tindak tutur direktif dengan fungsi menasehati. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Never do the get, everything to the detail!” Tujuan penggunaan dari kutipan tersebut, yaitu tutur Clara menasehati offisgril  mengenai pekerjaan yang Neneng lakukan harus dikerjakan secara detail, meskipun yang diucapkan oleh Clara tidak dimengerti oleh Neneng. Sebagai dialog berikut ini:
Clara      : Kamu lupa bersihin ganggang pintunya?
Neneng  : Iya bu.
Clara      : (sambil marah) Never do the get, everything to the detail!
Neneng  : Mbak, artinya barusan apa? (bertanya ke Natali.)
Natali     : (Sambil tertawa)
Neneng  : Ih, ketawa.
FTV A10-12

Data FTV A60-61 di bawah ini, yang dilakukan oleh penutur merupakan tindak berjanji kepada PI (Petugas Imigrasi.) Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Siap Pak.”. Dalam kalimat tersebut, Clara berjanji dengan mengatakan siap untuk membuktikan bahwa siap menerima resiko, jika pernikahan tersebut hanya sekadar bohong. Sebagai dialog berikut ini:
PI    : Yakin tidak ada unsur bohong di sini? Siap dengan semua hukuman yang saya sebutkan tadi?
Clara      : Siap Pak.
FTV A60-61

Data tuturan yang berfungsi menawarkan dan berkaul dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara tidak ditemukan. Sedangkan terdapat jenis tindak ekspresif, yaitu Tuturan FTV A79-81 di bawah ini, memperlihatkan tindak tutur ekspresif Clara dan Davian kepada PI (Petugas Imigrasi) yang fungsinya mengucapkan terima kasih. Sebagai tindak tutur Clara dalam kalimat  berikut: “Makasih Pak.” dan pada tutur Davian sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Makasih banyak.” Tuturan pada kata “makasih” tersebut merupakan respon Clara dan Davian terhadap PI (Petugas Imigrasi) yang telah melayani dengan baik. Sebagai dialog berikut ini:
PI            : Baiklah, selamat menikmati Desa Batu Riti buat kalian berdua. Di Desa Batu Riti suasanya sangat sejuk dan nyaman!
Clara      : MakasihPak.
PI            : Mari!
Davian   : Makasihbanyak.
FTV A78-81

Data FTV A02-03 di bawah ini, merupakan tindak tutur ekspresif yang berfungsi mengucapkan selamat. Mengucapkan selamat yaitu memberi selamat atas sesuatu. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “selamat pagi nyonya. Maaf non, selamat pagi.” Jenis tindak tutur tersebut terlihat pada kata “selamat pagi” yang dilakukan SC (Sopir Clara)  kepada Clara, meskipun Clara tidak menjawab sapaan dari SC (Sopir Clara). Sebagai dialog berikut ini:
(Dalam perjalanan ke kantor, Clara terasa heran melihat mobil di pemberhentian lampu merah seperti mobil Davian.)
SC         : (Dirumah Clara) selamat pagi nyonya. Maaf non, selamat pagi.
Clara      : Ini kok seperti mobil…?
FTV A02-03

Tuturan FTV A29-33 di bawah ini, merupakan tindak tutur ekspresif yang berfungsi mengucapkan maaf dari seoarang OB (Offis Boy) kepada Davian. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Maaf mas, saya ngak sengaja.” OB (Offis Boy) mengucapkan maaf merupakan respon bersalah kepada Davian, karena menumpahkan kopi di baju Davian. Sebagai dialog berikut ini:
(Saat Davian tergesa-gesa menuju ruang meeting, bertabrakan dengan OB yang sedang membawa kopi.)
    OB          : (Membawa secangkir kopi dan bertabrakan dengan Davian.)               Maaf mas, saya ngak sengaja.
                        Davian   : Adu bang.
OB          : Maaf, saya disuruh membuat kopi sama Bu Clara. Maaf masnya?
                        Davian   : Kalau gitu saya pinjam jaket kamu ini?
OB          : Tapi mas.
FTV A29-33

Data FTV A101-104 di bawah ini, merupakan tindak tutur ekspresif yang berfungsi mengecam atau mengkritik. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Justru saya yang harus membuat surat kontraknya, supaya kamu tidak berbuat senonoh lagi.” Pada tuturan kalimat tersebut, yaitu Davian terkait dengan tindakan tuturan yang dituturkan oleh Clara yang mengecam Clara agar tidak berbuat senonoh lagi. Sebagai dialog berikut ini:
Clara      : Saya akan bikin surat kontrak selama kamu jadi tunangan saya dan suami saya, biar kamu tidak bisa berbuat seenaknya.
Davian   : Justru saya yang harus membuat surat kontraknya, supaya kamu tidak berbuat senonoh lagi.
Clara      : Senonoh! Bahasa kamu itu tidak sopan bangetnya.
                        Davian   : Nya mang yang paling cocok bahasa itukan?
FTV A101-104

        Data FTV A39-41 di bawah ini, terekam tindak tutur yang digunakan pada masing-masing penutur adalah tindak tutur ekspresif yang berfungsi untuk memuji. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Itu dia Pak, buktinya dengan saya berangkat ke Hongkong, hasil penjualan kita terus meningkat Pak dan Feedbacknya Bapak-bapak bisa rasakan.”Dalam kalimat tersebut, Clara memuji diri sendiri atas keberhasilanya dalam menjalankan usaha. Sedangkan pada tuturan direktur, sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Nya, kami sangat menghargai kamu untuk memajukan perusahaan ini.” Direktur memuji Clara atas keberhasilnya memajukan perusahan yang semakin meningkat. Sebagai dialog berikut ini:
Direktur : E… bukanya kami melarang kamu pergi ke Hongkong 2 minggu yang lalu Clara?
Clara      : Itu dia Pak, buktinya dengan saya berangkat ke Hongkong, hasil penjualan kita terus meningkat Pak dan Feedbacknya Bapak-bapak bisa rasakan.
                                                    Direktur : Nya, kami sangat menghargai kamu
                                                    untuk memajukan perusahaan ini. Tapi permasalahnnya Clara, kamu telah melanggar izin tinggal di Indonesia ini. Fisa kamu tercatat adalah fisa student dan sementara banyak para imigran kalau kamu bekerja di sini dengan waktu yang lama Clara.
FTV A39-41

        Data tuturan yang berfungsi mengucapkan belangsungkawa dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara tidak ditemukan. Sedangkan terdapat jenis tindak deklaratif, yaitu data FTV A51-52 di bawah ini, merupakan tindak tutur ilokusi jenis deklaratif yang fungsinya mengundurkan diri. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Saya keluar dari kantor ini.”Penggalan kutipan Davian merupakan respon terhadap tindak tutur yang dilakukan Clara. Respon tersebut dituturkan karena penutur merasa tersudut dengan tuturanya. Sebagai dialog berikut ini:
(Di ruang kantor, Davian meminta penjelasan menegnai pernikahanya dengan Clara dan Davian berniat keluar dari kantor.)
Clara    : Yes you are, you are marry me! Karena kalau enggak kamu bakalan jadi bahwaan seumur hidup kamu. Tahu karena apa? Karena kalau saya di keluarkan berarti Rama akan bekerja di kantor ini dan kamu tahu Rama paling lama bekerja di sini dan kalau dia balik ke sini pasti kamu akan digencet habis-habisan. Karena apa, semua perempuan yang deketin kamu, semua suka sama kamukan dan kalau kamu dipecat berarti kamu tidak akan memberikan apa-apa di Bali dan keluargamu gimana? So, you most marry me!
Davian : Ngak segampang Ibu bagi saya. Saya tidak akan menikahi Ibu. Saya keluar dari kantor ini.
FTV A51-52
Data tuturan yang berfungsi membabtis, memecat, memberi  nama, mengucilkan, dan  mengangkat (pegawai) dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara tidak ditemukan.
Data FTV A52-53 di bawah ini, merupakan jenis tindak ilokusi deklaratif yang fungsinya menjatuhkan menghukum. Sebagai tindak tutur dalam kalimat  berikut: “Ijazah kamu masih ada ditangan saya dan sebagai saksinya kamu sebelum kerja kontrak kamu selesai saya tidak akan mengembalikan Ijazah kamu dan kamu saya denda 20 kali lipat dari gaji kamu.”Tindak menjatuhkan menghukum dituturkan Clara disebabkan Davian ingin keluar berhenti menjadi pegawai kantor, sehingga Clara menjatuhkan hukuman kepada Davian secara materil. Menjatuhkan hukuman secara materil, artinya Clara menjatuhkan hukuman kepada Davian berupa denda uang bukan penjara yang menjatuhkan hukuman secara fisik. Sebagai dialog berikut ini:
Davian   : Ngak segampang Ibu bagi saya. Saya tidak akan menikahi Ibu. Saya keluar dari kantor ini!
Clara      : Ijazah kamu masih ada ditangan saya dan sebagai saksinya kamu sebelum kerja kontrak kamu selesai saya tidak akan mengembalikan Ijazah kamu dan kamu saya denda 20 kali lipat dari gaji kamu.
FTV A52-53

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif dalam ftv Proposal Cinta Clara dapat disimpulkan sebagai berikut:
Bentuk tindak tutur asertif dengan pengguna tindak tutur yang memiliki fungsi menyatakan, dan melaporkan sering ditemukan di dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara, tutur tersebut sering dilakukan oleh Davian, Clara dan Ibu Davian. Fungsi menyatakan merupakan tindak memberikan informasi yang lengkap kepada lawan tutur. Sedangkan fungsi melaporkan, yaitu hanya memberikan informasi kepada lawan tutur.
Bentuk tindak tutur direktif dengan fungsi memerintah, juga sering ditemukan dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara, hal itu sering dijumpai pada dialog tokoh Davian, Clara dan Ibu Davian. Tindak memerintah merupakan tindak menyuruh atau melakukan sesuatu atas tuturan yang dilakukan oleh penutur.
Bentuk tindak tutur yang berfungsi mengusulkan, membual, menuntut, menawarkan, berkaul, mengucapkan belangsungkawa, membabtis, memecat, memberi nama, mengucilkan dan mengangkat pegawai tidak ditemukan dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini mengajukan beberapa saran sebagai beirikut:
Bagi penulis dan memproduksi ftv di SCTV penelitian bahasa ini, bahwa hendaknya memperhatikan tindak tutur bahasa yang akan digunakan dalam pembuatan ftv ke depan, sehingga maksud dan tujuan dalam bertutur yang disampaikan dapat dimengerti oleh banyak pihak termasuk pemirsa di rumah.
Bagi peneliti lain yang tertarik dengan topik penelitian tindak tutur, temuan ini dapat dijadikan masukan dalam peneltian yang akan dilakukan, bahwa penelitian tindak tutur setidaknya harus memperhatikan konteks, hadirnya penutur dan lawan tutur, dan maksud dan tujuan tutur.



DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta. Rineka Cipta.
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

1 komentar:

  1. sorry mau tanya, maksud dari kata FTV A44-45 dan sebagainya, itu apa ya? saya juga lg ada penulisan ilmiah tentang tindak tutur, melihat artikel ini sangat membantu. mohon dijawab ya mas, terima kasih :)

    BalasHapus