TINDAK TUTUR PADA ACARA
SCTV FILM TINDAK_TUTUR_PADA_ACARA_SCTV FI_M_TELEVISI_UTAMA .HTMLTELEVISI UTAMA
Rachmat Utomo
Sri Budi
Astuti
Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
utomorachmat230@gmail.com
ABSTRAK
Dialog
pada acara SCTV film televisi utama merupakan salah satu dialog yang tanyang di SCTV dengan judul yang beragam, cerita menarik,
dengan peminat pengemar yang cukup banyak. Hal ini menginspirasi untuk
dilakukan penelitian tentang bahasa yaitu tindak tutur dalam dialog film
televisi di SCTV. Kemenarikan penelitian dialog film televisi di SCTV adalah
penggunaan bahasa yang memiliki makna tertentu, konteks yang ditawarkan dalam
dialog, dan dalam tindak tutur masing-masing memiliki maksud dan tujuan yang
berbeda ketika bertutur. Rumusan
penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tindak tutur yang digunakan dalam film
televisi di SCTV? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tindak
tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklaratif dalam ftv Proposal Cinta Clara di SCTV.
Pendekatan
yang digunakan, yaitu pendekatan deskriptif kualitatif sebagai pendekatan
metodologis. Dalam penelitian ini, data berupa tindak tutur asertif, direktif,
komisif, ekspresif dan deklaratif. Sedangkan sumber data diperoleh dari dialog
film televisi di SCTV Agustus 2012. Pengumpulan data digunakan metode simak
dengan teknik rekam, sehingga selama empat belas hari dalam pengumpulan data
ditemukan judul film televisi Proposal
Cinta Clara yang dalam penggunaan dialog
ditemukan tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan
deklaratif.
Berdasarkan
analisis data dalam penelitian ini, hasil analisis data menunjukkan tindak
tutur yang sering ditemukan dalam film televisi Proposal Cinta Clara di SCTV, yaitu tindak tutur jenis asertif
dengan fungsi menyatakan dan melaporkan. Serta ditemukan tindak tutur jenis
direktif dengan fungsi memerintah, tindak tutur komisif dengan fungsi menjanjikan, dan tindak tutur ekspresif dengan fungsi memberi
maaf dan memuji. Sedangkan terdapat fungsi tindak tutur yang tidak ditemui
dalam dialog film televisi Proposal Cinta
Clara di SCTV yaitu mengusulkan, membual, menuntut, menawarkan, berkaul,
mengucapkan belangsungkawa, membabtis, memecat, memberi nama, mengucilkan dan
mengangkat pegawai.
Kata
kunci : Tindak Tutur dan Dialog Film Televisi
ABSTRACT
Dialogue on major television show SCTV movie is one impressions dialogue
on SCTV with titles as diverse, interesting story, with considerable interest
the fans. It is inspired to do research on the language of the speech acts in
the television movie dialogue on SCTV. Interest research on SCTV television
movie dialogue is the use of language that has a specific meaning, which is
offered in the context of the dialogue, and the speech acts each have different
goals and objectives when recalled. The formulation of this study were (1) how
speech acts are used in the Television Movie on SCTV? This study aimed to
describe the speech act assertive, directive, commissive, expressive, and
declarative in television movie Proposal Love Clara on SCTV.
The approach, which is a qualitative descriptive approach as a
methodological approach. In this study, the data in the form of speech act
assertive, directive, commissive, expressive, and declarative. While the source
of the data obtained from SCTV television movie dialogue in August 2012. Data
collection methods refer to the techniques used to record, so for fourteen days
in data collection found television movie Proposal Love Clara found that the
use of dialogue speech act assertive, directive, commissive, expressive, and declarative.
Based on
the analysis of the data in this study, the results of the analysis of the data
shows that speech acts are often found in the television
movie Proposal Love Clara on SCTV, which kind of speech act
assertively declare and report functions. As well as the type of directive
speech acts are found to govern the function, the function of speech act
commissive promise, and
expressive speech act functions forgiveness and praise. While there is the
function of speech act that does not exist in the television movie dialogue
Proposal Love Clara, SCTV is proposed, boasting, demand, offer, vow, saying
condolences, baptize, dischaged, to name, to isolate and make a hiring
decision.
Key Word : Speech Acts and Dialogue Television Movie
PENDAHULUAN
Bahasa erat kaitanya dengan
manusia, sehingga bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari
sebagai alat komunikasi. Dari ungkapan tersebut, Chaer (200:32) berpendapat,
bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi. Berdasarkan pendapat di
atas, bahasa adalah sistem lambang bunyi, maka perwujudan bahasa berupa tulisan
dan lisan. Berupa tulisan bahasa berwujud lambang tulisan,
seperti yang terdapat pada buku, skripsi, spanduk, Alquran, dan sebagainya.
Bahasa lisan diwujudkan dalam bentuk bunyi atau tuturan, seperti
percakapan antara penjual dan pembeli, mengajar, acara berita, sinetron, ftv (film televisi),
dan sebagainya.
Di antara wujud bahasa tulisan
dan lisan, penulis dalam penelitian ini, menitik beratkan pada bahasa lisan
dalam media elektronika. Media elektronika adalah
media massa yang digunakan dalam komunikasi secara lisan dan gambar. Media
elektronik dapat berupa radio, televisi, telepon dan sebagainya. Di antara
jenis media eletronika, media televisi adalah media yang digemari masyarakat.
Seperti pada
stasiun televisi Trans TV, SCTV (Surya Citra Televisi), RCTI (Rajawali Citra
Televisi), Indosiar, TVRI (Televisi Republik Indonesia), Global TV, dan
sebagainya yang lebih dominan menayangkan acara hiburan. Acara hiburan tersebut
berupa talk show, sinetron, ftv (film
televisi), dan sebagainya. Di antara acara tersebut, ftv (film televisi) adalah
acara yang digemari oleh masyarakat.
Dari sekian
stasiun televisi yang menayangkan acara ftv (film televisi), stasiun SCTV sangat diminati oleh
peneliti ataupun kalangan remaja. Hal itu dikarenakan, stasiun SCTV acara yang
disajikan lebih dominan kesinetron dan ftv (film televisi) dibandingan acara lainya. Menitik beratkan pada
alasan tersebut, stasiun yang dipilih dalam pemilihan data judul ftv (film televisi) adalah stasiun
SCTV.
Acara SCTV Film
Televisi Utama adalah
program acara unggulanyang
menayangkan film-film Indonesia lepas khas SCTV. Film-film tersebut ditujukan guna untuk menghibur pemirsa di
rumah. Film televisi tersebut disajikan dengan durasi lebih kurang 120-180
menit.
Dalam dialog
film televisi bahasa
yang digunakan pada tindak tutur, sangat menarik untuk diteliti. Sebagai tindak
tutur dalam kalimat berikut:
Di luar dingin. Yule (2009:96).
Berdasarkan contoh kalimat di atas, merupakan tindak
tutur direktif yang berfungsi memerintah. Dari kalimat tersebut,
terdapat kemenarikan dalam tindak tersebut, yaitu dituturkan dengan tindak
tidak langsung yang bertujuan memerintah lawan tutur agar menutup pintu atau
membicarakan tentang cuaca saat konteks tersebut. Suatu kenyataan bahwa dalam
tindak tutur memiliki maksud dan tujuan yang berbeda ketika dituturkan.
Berdasarkan
uraian di atas, bahwa suatu tuturan memiliki makna tersendiri ketika bertutur,
namun suatu tuturan juga memiliki maksud atau tujuan tertentu dalam bertutur.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, analisis tindak tutur sangat menarik
untuk diteliti.
METODE
Adapun penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Artinya penelitian yang
mengungkapkan tuturan yang diteliti berdasarkan fakta, sehingga data yang
terkumpul bukan dalam bentuk angka melainkan kalimat yang terdapat dalam suatu
tuturan.Dalam hal ini, mendeskripsikan dialog film televisi dalam penggunaan
tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.
Data dalam penelitianberupa tindak tutur asertif, deklaratif, direktif,
komisif, dan ekspresif. Sumber data
dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto,
1991:102). Sumber data penelitian diperoleh dari
tuturan dialog pada film televisi di SCTV Agustus 2012. Progam acara film
televisi tersebut akan diteliti selama empat belas hari dengan keseluruhan
judul film televisi diperkirakan 42 judul. Program tersebut dimulai setiap hari
pukul 10.00-12.00, 12.30-14.30, dan 23.30-00.30 WIB. Teknik pengumpulan data digunakan metode simak dengan dibantu teknik
rekam.
PEMBAHASAN
Tuturan pada FTV A44-45 yaitu
berfungsi menyatakan dengan memberitahukan informasi tentang rencana pernikahan
Clara dan Davian saat rapat dilaksanakan. Dalam tutur Clara menggunakan
kalimat deklaratif untuk menyampikan
informasi yang lengkap kepada Direktur.
Terlihat pada tuturan Clara yang
menjelaskan tentang rencana pernikahannya dengan Davian kepada Direktur dan
staf lainya. Sebagai dialog berikut ini:
(Davian tergesa-gesa menuju ke ruang rapat yang
dihadiri oleh Direktur utama, staf dan Clara.)
Davian : Hah, ruang meeting.
Selamat siang, maaf saya terlambat.
Clara : E…ehm, baju kamu sedikit ngak papa,
e…. mungkin sudah waktunya saya mengumumkan sesuatu. Saya dan Davian, saya umumkan berita gembira ini, mungkin ini waktunya
tidak pas karena ada meeting. Tapi
saya rasa tidak ada moment lain, mungkin tadi Davian berlutut di ruangan saya.
Tadi pagi Davian melamar saya untuk menjadi istrinya. Kamikan hanya manusia biasa, saling jatuh
cinta dan akan mulangsungkan pernikahan dan saya tidak mau menyimpan berita
gembira ini untuk saya sendiri. Jadi saya mau berbagi.
FTV A44-45
Data tuturan yang berfungsi
mengusulkan dan membual dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara tidak ditemukan. Sedangkan Pada data FTV A05 merupakan fungsi asertif dengan
tujuan mengeluh. Sebagai tindak tutur dalam kalimat berikut: “Aduh, mati deh gue. Aduh, sayang mengapa kamu pakai mogok segala
sih…!” Hal itu dibuktikan dengan Davian
bertutur dengan monolog dengan menggunakan kata aduh dan menujukkan kekesalanya kepada sebuah mobil yang mogok. Sebagai dialog berikut ini:
(Di tengah perjalanan menuju
kantor, mobil Davian mogok.)
Davian :
Aduh, mati deh gue. Aduh, sayang mengapa kamu pakai mogok segala
sih…!
FTV A05
Data FTV A141-147 di bawah ini,
fungsi tuturan tersebut adalah mengatakan sesuatu yaitu mengemukakan pendapat.
Sebagai tindak tutur dalam kalimat
berikut: “Emang gak ada taksi, naik-naik apa kek. Duh, rumah lo masih
jauh gak sih?”Tindak tutur tersebut menggunakan kalimat perintah. Pada tutur Clara merupakan bentuk dari
mengemukakan pendapat, yang menginginkan Clara
naik taksi atau kendaraan lain kepada Davian. Sebagai dialog berikut ini:
(Sesampainya
di Desa Batu Riti Bali, Clara dan Davian turun dari bus dan jalan kaki hingga
sampai ke rumah keluarga Davian.)
Davian : Jalan kaki.
Clara : Hah, panas-panas gini.
Davian :
Udah deket kok!
Clara : Emang gak ada
taksi, naik-naik apa kek. Duh, rumah lo masih jauh gak sih?
Davian :
Dah deket tu di sana.
Clara :
Kita bisa naik kendaraan, kaki aku sudah capek.
Davian : Ada kerbau, mau naik kerbau?
FTV A141-147
Dialog FTV A04-07 di bawah ini,
diperlihatkan tindak tutur jenis tindak asertif yang berfungsi melaporkan.
Sebagai tindak tutur dalam kalimat
berikut: “Suit..suitt… perhatian-perhatian sebentar lagi Ibu Clara
segera akan tiba di sini.”Tutur PK
(pegawai kantor) bertujuan mengatakan sesuatu dengan maksud memberitahu bahwa Ibu Clara sudah datang kepada pegawai
lainya. Sedangkan pada Natali
memberitahukan pada Clara, bahwa
persiapan rapat sudah selesai. Sebagai tindak tutur dalam kalimat berikut: “Sudah Bu, semua file sudah saya
taruh di meja Ibu.” Sebagai dialog berikut ini:
(Di kantor
seorang pegawai melihat Ibu Clara sedang dalam menuju ke ruang kantornya.)
PK 1 :Suit..suitt…
perhatian-perhatian sebentar lagi Ibu Klara segera akan tiba di sini.
Davian :
(Di tengah perjalanan mobil Davian mogok). Aduh, mati deh gue. Aduh, sayang mengapa kamu
pakai mogok segala sih…!
Clara : Ehmm… Natali ruang rapatnya sudah disiapkan?
Natali : Sudah
Bu, semua file sudah saya taruh di meja Ibu.
FTV
A04-07
Data FTV A225-227 di bawah ini,
merupakan jenis tindak tutur direktif yang berfungsi memesan, yaitu
menginginkan seuatu tindakan dari tuturanya. Sebagai tindak tutur dalam
kalimat berikut: “Ibu hanya ingin
keluarga kita bahagia Ji. Jangan sampai karena keegoisan kita sebagai orang tua,
malah anak kita semakin jauh dengan kita.”Dalam penggalan kutipan tersebut, Ibu Davian berpesan kepada Aji mengenai anaknya, bahwa jangan
sampai karena keegoisan kedua orang tua
Davian, Davian semakin jauh dari
kehidupan keluarga. Sebagai dialog berikut ini:
(Di samping itu Ibu dan Aji masih
berdebat dan tak sengaja Clara mendengar pembicaraan itu.)
Aji : Aji tidak bermaksud membuat Davian pergi, malah Aji itu
pingin sekali Davian itu ada di antara kita Bu. Mangkanya Aji berbuat begitu.
Ibu :
Ibu hanya ingin keluarga kita bahagia
Ji. Jangan sampai karena keegoisan kita sebagai orang tua, malah anak kita
semakin jauh dengan kita.
Aji :
Maafkan Ajinya Bu? Aji terlalu memaksakan kehendak, anggap aja Aji sedang
bercandanya, he…he….
FTV A225-227
Tindak tutur pada FTV A08-09
merupakan jenis tindak tutur memerintah yang disampaikan oleh penutur dengan
menggunakan tanda seru. Sebagai tindak tutur dalam kalimat berikut: “Panggil offisnya!”Dalam tutur Clara
bertujuan menyuruh Natali untuk
memanggil offisgril. Sebagai tindakan
Clara, Natali mematuhi perintahnya untuk memanggil offigril. Sebagai dialog berikut ini:
(Ketika
Clara memegang ganggang pintu yang kurang bersih, meminta Natali untuk
memanggil OG (Off Grils)
Clara : Panggil
offisnya!
Natali : Neng, Neng, Neng! (Neneng bergegas menuju
ke Ibu Clara.)
FTV A08-09
Tuturan FTV A25-28 di bawah ini,
merupakan tindak tutur direktif, yang maksud tindak tuturanya memiliki efek
tindakan. Sebagai tindak tutur dalam kalimat
berikut: “Ibu, ampuni saya jangan pecat saya! Saya masih ada tanggungan
keluarga. Saya cuma anak satu-satunya, nanti saya gak bekerja keluarga saya
makan apa Buk. Ampun Bu!” Jenis tindak tutur memohon yang disampaikan Davian adalah untuk menimbulkan
perhatian kepada Clara. Pada kutipan
tersebut tuturan Davian, memohon
dengan menggunakan kata ampun agar
menimbulkan efek perhatian kepada Clara. Sebagai dialog berikut ini:
(Setibanya
di kantor, Davian mengendap-endap masuk ke dalam kantor, namun pada akhirnya
Clara mengetahuinya dan menyuruh untuk ke ruangnya.)
Clara :
Siapa suruh kamu duduk. Kamu terlambat lagi, ini sudah ke lima kalinya kan dan
saya yakin semua laporkan keuangan kamu bulan lalu belum selesaikan.
Davian : Ibu, ampuni saya
jangan pecat saya! Saya masih ada tanggungan keluarga. Saya cuma anak
satu-satunya, nanti saya gak bekerja keluarga saya makan apa Buk. Ampun Bu!
Natali :
Rapat sudah siap, para direktur sudah datang.
Clara : Oke. Saya kesana sekarang. E…
permasalahan kita belum selesai dilanjutkan setelah rapat.
FTV A25-28
Data tuturan yang berfungsi
menuntut dalam dialog ftv Proposal Cinta
Clara tidak ditemukan. Sedangkan terdapat tindak
tutur member nasihat, yaitu pada tuturan FTV A10-12 di bawah ini,
merupakan tindak tutur direktif dengan fungsi menasehati. Sebagai tindak tutur
dalam kalimat berikut: “Never do the get, everything to the detail!”
Tujuan penggunaan dari kutipan tersebut, yaitu tutur Clara menasehati offisgril mengenai pekerjaan yang Neneng lakukan harus dikerjakan secara detail, meskipun yang diucapkan oleh Clara tidak dimengerti oleh Neneng. Sebagai dialog berikut ini:
Clara :
Kamu lupa bersihin ganggang pintunya?
Neneng :
Iya bu.
Clara : (sambil marah) Never do the get, everything to the detail!
Neneng :
Mbak, artinya barusan apa? (bertanya ke Natali.)
Natali : (Sambil tertawa)
Neneng : Ih, ketawa.
FTV A10-12
Data FTV A60-61 di bawah ini,
yang dilakukan oleh penutur merupakan tindak berjanji kepada PI (Petugas Imigrasi.) Sebagai tindak
tutur dalam kalimat berikut: “Siap
Pak.”. Dalam kalimat tersebut, Clara
berjanji dengan mengatakan siap untuk
membuktikan bahwa siap menerima resiko, jika pernikahan tersebut hanya sekadar
bohong. Sebagai dialog berikut ini:
PI : Yakin tidak ada unsur bohong di sini? Siap
dengan semua hukuman yang saya sebutkan tadi?
Clara : Siap Pak.
FTV A60-61
Data tuturan yang berfungsi
menawarkan dan berkaul dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara tidak ditemukan. Sedangkan terdapat jenis
tindak ekspresif, yaitu Tuturan FTV A79-81 di bawah ini,
memperlihatkan tindak tutur ekspresif Clara
dan Davian kepada PI (Petugas Imigrasi) yang fungsinya
mengucapkan terima kasih. Sebagai tindak tutur Clara dalam kalimat berikut:
“Makasih Pak.” dan pada tutur Davian
sebagai tindak tutur dalam kalimat
berikut: “Makasih banyak.” Tuturan pada kata “makasih” tersebut merupakan
respon Clara dan Davian terhadap PI (Petugas Imigrasi) yang telah melayani dengan baik. Sebagai dialog berikut ini:
PI :
Baiklah, selamat menikmati Desa Batu Riti buat kalian berdua. Di Desa Batu Riti
suasanya sangat sejuk dan nyaman!
Clara : MakasihPak.
PI : Mari!
Davian : Makasihbanyak.
FTV A78-81
Data FTV A02-03 di bawah ini,
merupakan tindak tutur ekspresif yang berfungsi mengucapkan selamat.
Mengucapkan selamat yaitu memberi selamat atas sesuatu. Sebagai tindak tutur
dalam kalimat berikut: “selamat pagi
nyonya. Maaf non, selamat pagi.” Jenis tindak tutur tersebut terlihat pada kata
“selamat pagi” yang dilakukan SC
(Sopir Clara) kepada Clara, meskipun Clara tidak menjawab sapaan dari SC (Sopir Clara). Sebagai dialog berikut ini:
(Dalam
perjalanan ke kantor, Clara terasa heran melihat mobil di pemberhentian lampu
merah seperti mobil Davian.)
SC : (Dirumah Clara) selamat pagi nyonya. Maaf non, selamat
pagi.
Clara : Ini kok seperti mobil…?
FTV A02-03
Tuturan FTV A29-33 di bawah ini,
merupakan tindak tutur ekspresif yang
berfungsi mengucapkan maaf dari seoarang OB
(Offis Boy) kepada Davian. Sebagai
tindak tutur dalam kalimat berikut: “Maaf mas, saya ngak sengaja.” OB (Offis Boy) mengucapkan maaf
merupakan respon bersalah kepada Davian,
karena menumpahkan kopi di baju Davian. Sebagai dialog berikut ini:
(Saat
Davian tergesa-gesa menuju ruang meeting,
bertabrakan dengan OB yang sedang membawa kopi.)
OB : (Membawa secangkir kopi dan
bertabrakan dengan Davian.) Maaf mas, saya ngak sengaja.
Davian :
Adu bang.
OB : Maaf,
saya disuruh membuat kopi sama Bu Clara. Maaf
masnya?
Davian :
Kalau gitu saya pinjam jaket kamu ini?
OB : Tapi mas.
FTV
A29-33
Data FTV
A101-104 di bawah ini, merupakan tindak tutur ekspresif yang berfungsi mengecam
atau mengkritik. Sebagai tindak tutur dalam kalimat berikut: “Justru saya yang harus membuat
surat kontraknya, supaya kamu tidak berbuat senonoh lagi.” Pada tuturan kalimat
tersebut, yaitu Davian terkait
dengan tindakan tuturan yang dituturkan oleh Clara yang mengecam Clara agar tidak berbuat senonoh lagi. Sebagai dialog berikut ini:
Clara :
Saya akan bikin surat kontrak selama kamu jadi tunangan saya dan suami saya,
biar kamu tidak bisa berbuat seenaknya.
Davian :
Justru saya yang harus membuat surat
kontraknya, supaya kamu tidak berbuat senonoh lagi.
Clara :
Senonoh! Bahasa kamu itu tidak sopan bangetnya.
Davian :
Nya mang yang paling cocok bahasa itukan?
FTV A101-104
Data FTV A39-41 di bawah ini,
terekam tindak tutur yang digunakan pada masing-masing penutur adalah tindak
tutur ekspresif yang berfungsi untuk memuji. Sebagai tindak tutur dalam
kalimat berikut: “Itu dia Pak, buktinya
dengan saya berangkat ke Hongkong, hasil penjualan kita terus meningkat Pak dan
Feedbacknya Bapak-bapak bisa
rasakan.”Dalam kalimat tersebut, Clara
memuji diri sendiri atas keberhasilanya dalam menjalankan usaha. Sedangkan pada
tuturan direktur, sebagai tindak tutur dalam kalimat berikut: “Nya, kami sangat menghargai kamu
untuk memajukan perusahaan ini.”
Direktur memuji Clara atas
keberhasilnya memajukan perusahan yang semakin meningkat. Sebagai dialog berikut ini:
Direktur :
E… bukanya kami melarang kamu pergi ke Hongkong 2 minggu yang lalu Clara?
Clara :
Itu dia Pak, buktinya dengan saya
berangkat ke Hongkong, hasil penjualan kita terus meningkat Pak dan Feedbacknya Bapak-bapak bisa rasakan.
Direktur : Nya,
kami sangat menghargai kamu
untuk memajukan perusahaan ini. Tapi
permasalahnnya Clara, kamu telah melanggar izin tinggal di Indonesia ini. Fisa
kamu tercatat adalah fisa student dan
sementara banyak para imigran kalau kamu bekerja di sini dengan waktu yang lama
Clara.
FTV A39-41
Data tuturan yang berfungsi
mengucapkan belangsungkawa dalam dialog ftv Proposal
Cinta Clara tidak ditemukan. Sedangkan terdapat jenis tindak deklaratif, yaitu data FTV A51-52
di bawah ini, merupakan tindak tutur ilokusi jenis
deklaratif yang fungsinya mengundurkan diri. Sebagai tindak tutur dalam
kalimat berikut: “Saya keluar dari
kantor ini.”Penggalan kutipan Davian
merupakan respon terhadap tindak tutur yang dilakukan Clara. Respon tersebut dituturkan karena penutur merasa tersudut
dengan tuturanya. Sebagai dialog berikut ini:
(Di ruang kantor, Davian meminta
penjelasan menegnai pernikahanya dengan Clara dan Davian berniat keluar dari
kantor.)
Clara : Yes you are, you are
marry me! Karena kalau enggak kamu bakalan jadi bahwaan seumur hidup kamu.
Tahu karena apa? Karena kalau saya di keluarkan berarti Rama akan bekerja di
kantor ini dan kamu tahu Rama paling lama bekerja di sini dan kalau dia balik
ke sini pasti kamu akan digencet habis-habisan. Karena apa, semua perempuan
yang deketin kamu, semua suka sama kamukan dan kalau kamu dipecat berarti kamu
tidak akan memberikan apa-apa di Bali dan keluargamu gimana? So, you most marry me!
Davian : Ngak segampang Ibu bagi saya. Saya tidak akan
menikahi Ibu. Saya keluar dari kantor
ini.
FTV A51-52
Data tuturan
yang berfungsi membabtis, memecat, memberi
nama,
mengucilkan, dan mengangkat (pegawai) dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara tidak ditemukan.
Data FTV A52-53 di bawah ini,
merupakan jenis tindak ilokusi deklaratif
yang fungsinya menjatuhkan menghukum. Sebagai tindak tutur dalam kalimat berikut: “Ijazah kamu masih ada ditangan saya
dan sebagai saksinya kamu sebelum kerja kontrak kamu selesai saya tidak akan
mengembalikan Ijazah kamu dan kamu saya denda 20 kali lipat dari gaji
kamu.”Tindak menjatuhkan menghukum dituturkan Clara disebabkan Davian ingin keluar berhenti menjadi pegawai
kantor, sehingga Clara menjatuhkan
hukuman kepada Davian secara
materil. Menjatuhkan hukuman secara materil, artinya Clara menjatuhkan hukuman kepada Davian berupa denda uang bukan penjara yang menjatuhkan hukuman
secara fisik. Sebagai dialog berikut ini:
Davian :
Ngak segampang Ibu bagi saya. Saya tidak akan menikahi Ibu. Saya keluar dari
kantor ini!
Clara : Ijazah
kamu masih ada ditangan saya dan sebagai saksinya kamu sebelum kerja kontrak
kamu selesai saya tidak akan mengembalikan Ijazah kamu dan kamu saya denda 20
kali lipat dari gaji kamu.
FTV A52-53
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
penelitian tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif
dalam ftv Proposal Cinta Clara dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Bentuk tindak tutur asertif dengan pengguna tindak
tutur yang memiliki fungsi menyatakan, dan melaporkan sering ditemukan di dalam
dialog ftv Proposal Cinta Clara,
tutur tersebut sering dilakukan oleh Davian, Clara dan Ibu Davian. Fungsi
menyatakan merupakan tindak memberikan informasi yang lengkap kepada lawan
tutur. Sedangkan fungsi melaporkan, yaitu hanya memberikan informasi kepada
lawan tutur.
Bentuk tindak tutur direktif
dengan fungsi memerintah, juga sering ditemukan dalam dialog ftv Proposal Cinta Clara, hal itu sering
dijumpai pada dialog tokoh Davian, Clara dan Ibu Davian. Tindak memerintah
merupakan tindak menyuruh atau melakukan sesuatu atas tuturan yang dilakukan
oleh penutur.
Bentuk tindak tutur yang
berfungsi mengusulkan, membual, menuntut, menawarkan, berkaul, mengucapkan
belangsungkawa, membabtis, memecat, memberi nama, mengucilkan dan mengangkat
pegawai tidak ditemukan dalam dialog ftv Proposal
Cinta Clara.
Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, maka dalam penelitian ini mengajukan beberapa saran sebagai
beirikut:
Bagi penulis dan memproduksi ftv di SCTV penelitian
bahasa ini, bahwa hendaknya memperhatikan tindak tutur bahasa yang akan
digunakan dalam pembuatan ftv ke depan, sehingga maksud dan tujuan dalam
bertutur yang disampaikan dapat dimengerti oleh banyak pihak termasuk pemirsa
di rumah.
Bagi peneliti lain yang tertarik
dengan topik penelitian tindak tutur, temuan ini dapat dijadikan masukan dalam
peneltian yang akan dilakukan, bahwa penelitian tindak tutur setidaknya harus
memperhatikan konteks, hadirnya penutur dan lawan tutur, dan maksud dan tujuan
tutur.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum.
Jakarta. Rineka Cipta.
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
sorry mau tanya, maksud dari kata FTV A44-45 dan sebagainya, itu apa ya? saya juga lg ada penulisan ilmiah tentang tindak tutur, melihat artikel ini sangat membantu. mohon dijawab ya mas, terima kasih :)
BalasHapus